HomeBlog

Hari ini aku kembali ngantor karena masa cuti liburanku sudah habis. Jadi aku kembali disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaan kantorku yang penat dan membosankan. Hingga akhirnya sampai juga ke waktunya pulang. Karena semua pekerjaanku sudah selesai aku pun pulang.

"Oh senior, tunggu sebentar.."

Jaka memanggilku jadi aku pun menoleh ke arahnya.

"Ada apa?"
"Minggu depan aku menikah, senior datang ya! Jangan lupa bawa kak Mawar juga. Ini undangannya!"
"A-apa? Bisakah kamu ulangi lagi?"
"Aku bilang, minggu depan aku akan menikah. Senior datang ya.."
"Kamu menikah!!??"
"Ya iya lah. Kenapa senior sampai kaget begitu? Memangnya seaneh itu ya kalau aku menikah?"
"T-tidak. Soalnya aku belum pernah mendengar kamu berpacaran. Kok tahu-tahu mau menikah saja. Gak bilang-bilang dari jauh-jauh hari."
"Mau bagaimana lagi kan? Soalnya aku bertemu dengannya baru seminggu yang lalu. Dan waktu itu senior masih berbulan madu dengan istri senior."
"Yang benar saja, baru seminggu ketemu langsung diajak menikah!?"
"Memangnya salah ya? Kan kami saling menyukai."
"Ti-tidak ada yang salah sih. Cuma tak biasa saja."
"Pokoknya nanti senior harus datang lho! Jangan sampai tidak!"
"Iya deh. Nanti aku dan istriku bakalan datang."

Aku pun menerima surat undangan yang disodorkan Jaka kepadaku, dan baru setelah itu aku benar-benar pulang.

Ketika pulang ke rumah aku melihat istriku seperti biasanya sedang menonton TV. Istriku terlihat begitu berkeringat, dan hanya mengenakan pakaian dalam saja. Saat itu ia terlihat begitu seksi, tapi anehnya itu sama sekali tak membangkitkan gairahku.

"Sayang, kamu sudah pulang? Kipas anginnya rusak tuh. Cepat benerin sana."
"Aku bukan tukang servis, jadi jangan minta benerin padaku."
"Kalau begitu cepat panggilin tukang servis lah! Aku bisa mati kepanasan kalau sampai besok kipasnya belum benar juga!"
"Memangnya tadi siang sepanas itu ya?"
"Iya lah. Kamu sih enak kerja di kantor ada AC nya. Jadi gak bakalan ngerasain."
"Iya-iya deh."

Membicarakan tukang servis, aku jadi teringat dari film-film bokep yang pernah aku tonton tentang tukang servis yang akhirnya ngentotin istri yang punya rumah karena suaminya tidak ada di rumah. Terbayang adegannya, aku jadi memiliki ide gila di kepalaku.

"Sayang, bagaimana kalau malam ini kita lakukan lagi?"
"Lagi? Apa maksudmu?"
"Malam ini aku panggil tukang servisnya, terus kamu godain dia."
"Kamu ingin aku ngentot dengan tukang servis?"
"Nah itu kamu mengerti. Jadi bagaimana?"
"Aku gak mau! Terlalu beresiko!"
"Ayolah.. ini biar kita bisa ngentot lagi malam ini."
"Tapi apa tak ada cara lain? Ini terlalu berbahaya. Bagaimana jika dia bilang ke orang-orang kalau aku tuh genit. Bisa jadi bahan gosip nanti aku."
"Tenang saja, gak akan kok. Itu semua biar aku yang urus."
"Memangnya kamu bisa?"
"Serahkan saja pada Anton!"
"Sok hebat. Awas saja kalau sampai kejadian ya."
"Jadi kamu mau?"
"Ya, asalkan kamu beneran bisa menjamin kalau ini takkan tersebar."
"Yes, itu baru istriku tercinta!"

Aku memeluknya dengan penuh kegembiraan.

"Kalau begitu aku mandi dulu ya."
"Gak usah. Biarkan saja berkeringat gitu."
"Hah? Tapi kan bau."
"Tidak masalah, bagi laki-laki melihat tubuh perempuan berkeringat itu seksi lho. Dan jangan pakai baju, tetap aja gitu."
"Eh, tapi kan.."
"Biar lebih cepat beres. Memangnya kamu mau lama-lama rayu dia?"
"Gak mau sih.."

Aku pun mulai memasang HPku di tempat tersembunyi dalam keadaan merekam lalu pamit pada istriku dan pergi menuju ke sebuah bengkel elektronik yang berada di komplek sebelah. Aku meminta pada tukang servisnya untuk datang ke rumahku untuk membenarkan kipas anginku. Namun aku juga bilang padanya kalau aku takkan pulang dulu ke rumah karena ada urusan sebentar dan istrikulah yang akan menerimanya. Jadi aku menyuruhnya untuk menuju ke rumahku duluan tanpa diantar olehku. Aku memberikannya alamatku dan aku pun pura-pura pergi dari bengkel tersebut.

Dan tak berapa lama aku melihat tukang servis itu terlihat keluar dari bengkelnya dan berangkat ke rumahku. Aku mengikutinya dari kejauhan dan ketika sampai dirumahku ia langsung mengetuk pintu tanpa ragu.

Tak lama kemudian, pintu pun terbuka dan menunjukkan tubuh istriku yang hanya mengenakan pakaian dalamnya saja. Tubuhnya terlihat berkeringat dan basah. Kulihat tukang servis itu terkejut karena melihat keadaan istriku yang setengah telanjang itu. Istriku terlihat menyambutnya dengan senyuman seolah itu biasa saja dan kemudian memintanya masuk.

Aku tak tahu yang terjadi selanjutnya karena saat itu aku pergi ke pos ronda dan menonton siara bola bersama dengan orang-orang yang sedang siskamling malam itu.

Setelah siaran bolanya selesai aku pun pulang ke rumah.

Ketika pulang, aku tak mendapati keberadaan istriku maupun tukang servis itu. Aku jugat melihat kalau kipas anginnya sudah tidak ada. Mungkin sudah dibawa oleh tukang servisnya ke bengkel. Lalu aku pun bergegas menuju ke tempat aku menyimpan kamera tersembunyiku. Aku memutar kembali rekaman yang tersimpan di sana. Dan aku pun menontonnya.

Aku mempercepatnya sampai ke adegan dimana tukang servis itu masuk ke rumahku.

Tukang servis tersebut tampak terus melirik ke arah istriku yang memang sangat seksi karena hanya memakai dalaman saja saat itu.

"J-jadi mana yang harus aku perbaiki?"
"Ini, kipas ini.."
"O-oh.."

Tukang servis tersebut kemudian berjongkok di depan kipas tersebut dan mulai membuka tas peralatannya.

"Cepetan ya benerinnya. Panas banget nih. Gerah banget."

Istriku duduk di sofa sambil menarik-narik tali kutangnya. Buah dadanya terlihat seperti meloncat-loncat di dalam cup BHnya itu. Pemandangan itu pun tak disia-siakan oleh tukang servis itu dan ia terus memperhatikan istirku tanpa berkedip sedikitpun.

"Kok diam aja, gerah juga? Buka aja bajunya kalau gerah."
"Memangnya gak kenapa-napa nih mbak kalau aku buka baju di sini?"
"Memangnya kenapa? Kan di dalam rumah ini, bukan diluar. Tidak usah malu-malu."
"B-baik deh kalau mbak ngijinin. Memang hot banget disini."

Tukang servis itu terlihat mulai membuka pakaiannya hingga hanya menyisakan celana kolornya saja.

Kemudian ia kembali berjongkok dan berpura-pura memeriksa kipas anginnya lagi. Walau yang terlihat saat ini sebenarnya adalah dia tampak mencuri-curi pandang melihat tubuh molek istriku sambil mengurut-urut kontolnya dari balik kolornya.

"Ih gerah banget sih, aku gak tahan nih.."
"Me-memangnya segerah itu ya mbak?"
"Kamu gak lihat emang, aku keringetan gini?"
"Da-dari sini mana kelihatan mbak."
"Ya udah kesini kalau gak percaya!"

Ketika disuruh datang, pemuda tukang servis itu tampak langsung menghampiri istriku seperti sudah menunggu sejak tadi untuk bisa mendekati tubuh istriku.

"Mana mbak? Katanya basah.."

Istriku kemudian langsung meraih kedua tangan pemuda itu lalu menempelkannya ke payudaranya yang ranum.

"Kerasa? Tetekku keringetan banget kan sekarang?"
"Y-ya, mbak."

Tukang servis itu pun langsung meremas-remas kedua buah payudara istriku.

"Bener keringetan banget mbak."

Pemuda itu terlihat menikmati sensasi meremas buah dada istriku yang basah oleh keringat. Jari-jemarinya terlihat menyelusup ke dalam cup BH istriku memainkan seluruh bulatan empuk tersebut tanpa terlewat sedikitpun.

Istriku tampak langsung menyingkap celana dalamnya ke samping. Memeknya yang basah pun terpampang bebas di mata pemuda tersebut. Memek itu terlihat begitu basah oleh keringat dan juga cairan cinta yang keluar dari dalam lubangnya.

"Uuhh.. gerahnya. Sampe basah gini.."

Istriku tampak menggosok-gosok memeknya yang basah itu dan sesekali menepuk-nepuk bibir vaginanya membuat suara tepukan becek yang erotis.

Perhatian pemuda itu pun berpindah ke memek istriku, dan tanpa ragu ia pun menurunkan celana kolornya memperlihatkan kontolnya yang sudah sangat menegang itu kepada istriku.

"Iya nih mbak, gerah banget. Burungku jadi keringetan juga nih.."

Pemuda itu mengatakannya sambil menggosok-gosokan batang kontolnya ke bibir memek istriku yang basah. Tangan istriku tampak meraih kontol itu dan mengusap bagian kepalanya. Ia menekannya ke memeknya mungkin supaya gesekannya lebih terasa.

"Gede banget ya.."
"Maaf aku gak tahan lagi, mbak."

Pemuda itu tampak mulai mengarahkan kontolnya ke lubang memek istriku yang sudah sangat basah itu. Dengan perlahan, pemua itu menekan kontolnya masuk ke dalam sedikit demi sedikit.

"Hmmppfft.."

Istriku melenguh merasakan sodokan kontol yang lebih besar dari punyaku itu.

Dan akhirnya kontol pemuda itu pun masuk sepenuhnya ke dalam lubang memek yang mestinya hanya aku saja yang boleh memakainya itu.

"Ah mbak, sempit banget sih mbak. Mbak yakin bukan perawan nih?"
"Kamu bisa saja. Bukan punya mbak yang sempit, tapi punya kamu yang gede banget."

Pemuda itu mulai memaju mundurkan pantatnya menusukkan kontolnya keluar masuk ke lubang memek yang ia rasa masih sangat sempit itu.

"Lho, kok malah jadi makin becek ini."
"Sudah, genjot aja. Jangan banyak bicara. Tsshh.."

Pemuda tukang servis itu mempercepat genjotannya hingga terdengar suara becek dari gesekan kontolnya ke memek istriku.

"Ach.. ach.. terus.. lebih dalam.. lebih dalam lagi.. lebih keras.. ach!"

Pemuda itu semakin mengeraskan hujaman kontolnya ke dalam memek istriku di setiap gerakannya. Ia seolah ingin menghancurkan bagian dalam istirku dengan kontolnya yang besar itu. Kedua tangannya tampak meraih buah dada yang sedari tadi berayun-ayun dihadapannya. Ia meremasnya dan memainkan putingnya.

Kaki istriku tampak melingkar ke belakang pinggang pemuda itu seolah tak mau melepaskannya.

"Ach mbak, aku keluar!"

Pemuda itu menekankan selangkangannya ke selangkangan istriku bersamaan dengan kaki istriku yang menekan pinggangnya yang seakan malah ingin lebih dalam lagi. Badan pemuda itu bergetar, sangat jelas kalau saat ini ia sedang klimaks. Pasti banyak sekali spermanya yang ditumpahkan ke rahim istriku.

"Mantep banget mbak, memek mbak sempit banget sampe aku gak tahan lama genjot mbak."
"Tapi kelihatannya kamu masih pengen. Kontolmu masih kerasa keras banget soalnya."
"Maaf mbak, tapi kakiku udah lemas. Rasanya gak kuat buat genjot badan bohay mbak yang mantap ini lagi."
"Kamu bisa aja. Ya udah, kamu duduk. Sekarang giliranku.."

Pemuda itu pun mencabut kontolnya yang memang tampak masih tegang, kemudian ia duduk di samping istriku. Lalu istriku berdiri dan mengangkangkan kakinya berniat duduk di pangkuan pemuda itu dengan posisi menghadap ke arahnya. Tangannya mulai mengarahkan kontol yang masih tegang itu ke memeknya yang basah dan meneteskan cairan sperma milik si pemuda tukang service tersebut.

"Kontol ini gemuk banget sih ah."

Ia menggerutu sambil mengusap dan memainkan kontol yang basah dan licin oleh cairan memeknya itu. Namun anehnya gerutuannya itu tampak tak seperti gerutuan, malah terdengar seperti pujian.

Kemudian ia mengarahkan kepala kontol tersebut ke lubang memeknya.

Bles!

Kontol itu pun ia masukkan dengan perlahan ke dalam memeknya. Lalu secara perlahan ia mulai menggenjot kontol pemuda itu dengan lembut. Irama gerakannya sungguh penuh dengan kenikmatan. Apalagi kadang istriku juga sambil menggoyangkan pinggulnya yang seksi.

"Aacchh.. acchhh.."

Istriku mendesah penuh dengan kenikmatan. Aku bisa melihat kontol itu keluar masuk begitu merekat dengan memek istriku. Aku bisa melihat kadang bagian mulut memeknya ketarik keluar seolah memek istriku tak ingin melepas jauh kontol pemuda itu. Aku bisa melihatnya dengan jelas karena gerakan istriku yang lambat karena begitu ingin menikmati setiap tusukkan kontol besar tersebut.

Aku merasa sangat cemburu, namun aku juga merasa sangat terangsang dibuatnya.

Semakin lama aku melihat gerakannya semakin cepat. Dan aku juga melihat tangan pemuda itu mulai memegang pangkal paha istriku untuk menekan genjotannya semakin kuat, sambil terlihat ia juga mulai menggerakan pantatnya naik turun seirama dengan genjotan istriku.

Suara desahan dan lenguhan yang begitu keras terdengar bergema di ruang tamu tersebut hingga membuatku deg-degan karena mungkin suara istriku itu akan terdengar tetangga.

"Aaaccchhhh...!!"

Mereka berdua terlihat seperti klimaks dalam waktu yang bersamaan. Selangkangan mereka menyatu dengan begitu rapat, bahkan mungkin dipaksa saling menekan, sehingga aku yakin sperma pemua itu lagi-lagi menyembur membanjiri rahim istriku.

Mereka berdua pun tampak langsung lemas setelahnya.

Lalu terlihat pemuda itu membisikkan sesuatu ke telinga istriku entah apa itu. Namun setelahnya mereka berdua pergi ke dalam kamar tidur kami dan kemudia menutup pintunya dan setelah itu mereka tak terlihat lagi di rekaman itu meski aku percepat sekalipun. yang terdengar hanya suara lenguhan nikmat dan racauan yang samar dari dalam kamar.

Sekalinya terlihat, yang kulihat hanya pemuda itu yang keluar dari kamar memakai pakaiannya kembali dan kemudian membereskan peralatannya. Lalu ia pun pergi sambil membawa kipas angin yang seharusnya ia perbaiki.

Karena itu aku langsung bergegas masuk ke dalam kamar, dan aku pun begitu terkejut begitu menemukan keadaan istriku saat ini. Ia terbaring telanjang di atas ranjang dengan kaki terbuka lebar dan memeknya yang tampak dipenuhi cairan putih kental yang meluber keluar.

Aku tak tahu apa yang terjadi, tapi sepertinya sudah terjadi pergumulan hebat diatas ranjang tersebut. Karena kulihat sprei nya sudah acak-acakan. BH dan juga CD istriku pun berserakan di lantai.

Melihatnya aku jadi terangsang, dan akhirnya aku pun menyetubuhi istriku yang sedang tertidur kelelahan itu. Memeknya jadi terasa agak longgar sih, dan juga sangat licin oleh cairan memek dan sperma yang memenuhi lubang memek itu. Tapi aku tak peduli karena aku begitu terangsang dan ingin melampiaskan nafsuku saat ini.



XtGem Forum catalog